Friday, October 3, 2008

Percintaan Hakiki

Assalamualaikum w.b.t.

Entry kali ni, sekadar nak berkongsi satu puisi yang ana baru baca. Puisi yang teramat la best. Puisi yang sangat bermakna. ^__^


Ya Allah, Ya Tuhanku.
Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku.

Tuhanku
Aku masih ingat saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu
Lembar demi lembar kitab kupelajari
Untai demi untai kata-kata para ustaz kuresapi
Tentang cinta para nabi
Tentang kasih para sahabat
Tentang mahabbah para sufi
Tentang kerinduan para syuhada.

Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam
Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan pada idealisme yang mengawang di awan.

Tapi Rabbi
Berbilang detik, minit, jam, hari, bulan dan kemudian tahun berlalu
Aku berusaha mencintaiMu dengan cinta yang paling utama,
Tapi
Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untukMu
Aku makin merasakan gelisahku membadai
Dalam cita yang mengawang
Sedang kakiku mengambang tiada menjejak bumi
Hingga aku terhempas dalam jurang nan kegelapan.

Wahai Ilahi
Kemudian berbilang detik, minit, jam, hari, bulan dan tahun berlalu
Aku mencuba merangkak, menggapai permukaan bumi
Dan menegakkan jiwaku kembali
Menatap, memohon dan menghibaMu:
“Allahu Rahim, Ilahi Rabbi,
Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku”.

Allahu Rahman, Ilahi Rabbi
Perkenankanlah aku mencintaiMu sebisaku
Dengan segala kelemahanku.

Ilahi
Aku tak sanggup mencintaiMu
Dengan kesabaran menanggung derita
Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa hingga Al-Musthafa.

Kerana itu izinkan aku mencintaiMu
Melalui keluh kesah pengaduanku padaMu
Atas derita batin dan jasadku
Atas sakit dan ketakutanku.

Rabbi
Aku tak mampu mencintaiMu seperti Abu Bakar,
Yang menyedekahkan seluruh hartanya
Dan hanya meninggalkan Engkau dan RasulMu bagi diri dan keluarga.
Atau layaknya Umar yang menyerahkan separuh harta demi jihad
Atau Uthman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan DeenMu
Atau seperti Ali KarramallahuWajha yg hebat semangat kepahlawanannya.

Maka Ya Allah
Izinkan aku mencintaiMu
Melalui seratus-dua ratus perak yang terhulur
Pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan
Pada wanita-wanita tua yang menadahkan tangan di tepi-tepi jambatan
Pada makanan-makanan sederhana yang terkirim ke handai taulan.

Ilahi
Aku tak mampu mencintaiMu
Dengan khusyuknya solat salah seorang sahabat NabiMu
Hingga tiada terasa anak panah musuh terhunjam di kakinya.

Kerana itu Ya Allah
Perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMu
Dalam solat yang cuba kudirikan teragak-agak
Meski ingatan kadang melayang ke pelbagai permasalahan dunia.

Rabbi
Aku tak dapat beribadah ala para sufi rahib
Yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta denganMu.

Maka izinkanlah aku untuk mencintaimu dalam satu-dua rakaat lailku
Dalam satu-dua sunnah nafilahMu
Dalam desah nafas kepasrahan tidurku.

Ya Maha Rahman
Aku tak mampu mencintaiMu
Bagai para al hafiz dan hafizah
Yang menuntaskan kalamMu dalam satu putaran malam.

Dari itu
Perkenankanlah aku mencintaiMu
Melalui selembar dua lembar tilawah harianku
Lewat lantunan seayat dua ayat hafazanku.

Ya Rahim
Aku tak mampu mencintaiMu semisal Sumayyah
Yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya DeenMu.
Seandai para syuhada yang menjual dirinya dalam jihad.

Maka perkenankanlah aku mencintaiMu
Dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwahMu
Maka izinkanlah aku mencintaiMu
Dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.

Allahu Karim
Aku tak mampu mencintaiMu di atas segalanya
Bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putera dan zaujahnya,
Dan patuh mengorbankan pemuda penyejuk matanya.

Maka izinkanlah aku mencintaiMu
Di dalam segalanya
Izinkan aku mencintaiMu
Dengan mencintai keluargaku
Dengan mencintai sahabat-sahabatku
Dengan mencintai manusia dan alam seluruhnya.

Allahu RahmanuRahim, Ilahi Rabbi
Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku
Agar cinta itu mengalun dalam jiwa
Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku selamanya.

(sumber: http://puisijiwarasa.wordpress.com/2007/01/01/perkenankanlah-aku-mencintaimu-semampuku/)

Sebagai konklusi (ngee. macam karangan bm), marilah kita bersama-sama mencuba sedaya upaya untuk meletakkan cinta Allah SWT sebagai cinta utama dalam hidup kita. Sesungguhnya cinta Allah merupakan satu-satunya cinta yang hakiki, cinta yang tidak pernah & tidak mungkin akan mengecewakan kita. =D

Pendamba Cinta dan Redha Ilahi

No comments: